JAKARTA, NUSAREPORT.COM – Anggota Komisi XII DPR RI dari Fraksi NasDem, Dr. H. Syarif Fasha, M.E., menyatakan bahwa energi baru terbarukan (EBT) merupakan kunci utama dalam mewujudkan komitmen Nationally Determined Contributions (NDC) Indonesia. Hal ini disampaikan Fasha dalam Seminar Nasional Forum Diskusi Denpasar 12 (FDD12) yang digelar Rabu, 30 Juli 2025 di Jakarta.

Seminar tersebut mengangkat tema “Menakar Kesiapan NDC Indonesia Menuju COP 30 di Brazil” dan diselenggarakan oleh Wakil Ketua MPR RI Koordinator Bidang Penyerapan Aspirasi Masyarakat dan Daerah. Fasha, yang juga mantan Walikota Jambi periode 2013–2023, menjadi narasumber utama dalam kegiatan tersebut.

Menurut Fasha, sektor energi merupakan penyumbang terbesar emisi gas rumah kaca di Indonesia. Oleh karena itu, transisi ke energi bersih seperti EBT menjadi hal yang tidak bisa ditunda.

“Tanpa optimalisasi energi baru terbarukan, target NDC kita akan sulit tercapai,” ujar Fasha.

Fasha menggarisbawahi empat poin utama dalam paparannya, yaitu:

  1. Energi merupakan kontributor utama emisi gas rumah kaca (GRK).
  2. EBT adalah pilar utama pencapaian target NDC Indonesia.
  3. Tantangan pengembangan EBT antara lain tarif dan insentif yang belum kompetitif, ketergantungan pada energi fosil, keterbatasan infrastruktur, serta regulasi yang belum konsisten.
  4. Pembelajaran dari Tiongkok menunjukkan keberhasilan transisi energi karena dukungan visi nasional, kebijakan tegas, dan investasi jangka panjang.

Selain Fasha, hadir pula narasumber lain seperti Deputi Bidang Pengendalian Perubahan Iklim KLHK Ir. Ary Sudijanto, M.S.E., Wakil Ketua Bidang Angkutan Umum Organda Andrew Arristianto, dan Kepala Divisi Perencanaan dan Monitoring Eksekutif Nasional WALHI Tubagus Soleh Ahmadi.

NDC merupakan dokumen komitmen setiap negara dalam mengurangi emisi GRK dan beradaptasi terhadap dampak perubahan iklim, sesuai amanat Paris Agreement dalam COP 21 tahun 2015. COP 30 yang akan digelar di Brazil pada akhir tahun 2025 mendatang akan menjadi forum evaluasi capaian dan langkah konkret implementasi NDC oleh negara peserta.

Fokus COP 30 mencakup enam pilar utama: energi dan transportasi, kehutanan dan kelautan, pertanian, resiliensi kota, pengembangan manusia, serta pembiayaan dan teknologi.

Reporter: Budi Prasetiyo
Editor: Angga Saputra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *